PENGARUH STIMULASI
PERMAINAN TRADISIONAL “KOTAK POS”
TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah “Pendidikan Multikultural ” yang dibina oleh Bapak sutarno
Disusun Oleh:
Septi Asmawati
109154425254
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN KEPENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DAN PRASEKOLAH
PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Mei 2011
BAB I
PEMBAHASAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Stimulasi sangat penting bagi anak usia dini. Karena dengan stimulasi, perkembangan anak akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang atau bahkan tidak mendapatkan stimulasi. Selain itu, stimulasi juga berfungsi sebagai penguat yang bermanfaat bagi perkembangan anak pada masa depannya nanti.
Stimulasi pada anak usia dini dapat dilakukan sejak lahir dengan mengajak anak bermain dalam suasana penuh gembira dan kasih sayang. Bagi mereka permainan membuat potensi mereka terangsang dengan seimbang karena anak merasa senang sambil belajar. Sehingga anak tidak merasa kesulitan dalam belajar dan mereka tidak akan cepat bosan.
Jenis permainan ada permainan modern dan tradisional. Permainan-permainan tradisional memiliki nilai positif, misalnya anak menjadi banyak bergerak sehingga terhindar dari masalah obesitas anak. Sosialisasi mereka dengan orang lain akan semakin baik karena dalam permainan dimainkan oleh minimal 2 anak. Selain itu, dalam permainan berkelompok mereka juga harus menentukan strategi, berkomunikasi dan bekerja sama dengan anggota tim.
Kendalanya adalah terbatasnya lapangan di kota-kota besar, sementara banyak permainan yang memerlukan arena yang luas. Kendala besar lainnya adalah karena larangan dari orang tua. Mereka takut anak-anak mereka terluka, kotor atau kulit anak menjadi terbakar karena bermain di lapangan terbuka. Hasilnya, banyak orang tua yang memberikan mainan elektronik yang disukai anak. Padahal permainan ini cenderung membuat anak sulit bersosialisasi sehingga anak menjadi pemalu, penyendiri dan individualistis. Juga makin banyak anak menjadi obesitas karena kurang bergerak.
Salah satu permainan tradisional yang mampu membantu mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak yaitu permainan “ KOTAK POS”. Permainan ini akan berkembang lebih optimal jika lingkungan tempat tumbuh kembang anak mendukung mereka untuk bergerak bebas. Kegiatan di luar ruangan bisa menjadi pilihan yang terbaik karena dapat menstimulasi perkembangan otot anak (CRI ;1997). Oleh karena itu, jika stimulasi ini dilakukan dengan optimal dan tepat akan sangat membantu perkembangan anak dengan optimal. Permainan kotak pos ini dapat dilakukan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Pelaksanaannya dilakukan di luar ruang kelas, agar anak bebas bermain sambil belajar. Kegiatan pembelajaran tidak hanya dilakukan di ruang kelas, tetapi dapat juga dilakukan di luar ruangan. Misalnya di halaman sekolah. Anak akan merasa lebih senang karena tempat belajarnya lebih luas dan merasa tidak cepat bosan. Karena mereka bermain seraya belajar.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka saya selaku penulis ingin menelaah tentang bagaimana pengaruh stimulasi “Permainan Kotak Pos” terhadap perkembangan anak usia dini.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah yang timbul dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Permainan Kotak Pos ?
2. Bagaimana cara penggunaan / aturan permainan Kotak Pos?
3. Apakah hubungan antara stimulasi permainan Kotak Pos dengan perkembangna anak usia dini ?
1.3 TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian permainan Kotak Pos
2. Untuk mengetahui bagaimana cara penggunaan / aturan permainan Kotak Pos
3. Untuk mengetahui hubungan antara stimulasi permainan Kotak Pos dengan perkembangan anak usia dini
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI OPERASIONAL PERMAINAN KOTAK POS
Dilihat secara umum, kotak pos mengandung makna adalah sebuah kotak yang berisikan surat-surat penting yang terdapat di kantor pos. Tetapi dalam permainan tradisional, permainan Kotak Pos ini mengandung arti bahwa suatu permainan tebak kata secara bergiliran sesuai dengan tema yang telah disepakati. Permainan ini minimal dilakukan oleh 2 orang anak dan memerlukan tempat yang cukup luas. Karena permainan ini dibutuhkan ruang gerak yang anak akan merasa nyaman untuk bermain. Permainan ini tidak membutuhkan peralatan khusus, tetapi hanya membutuhkan anggota badan saja yaitu tangan. Tangan pemain membentuk kepalan tangan yang mengarah ke atas dan diletakkan di atas paha. Kepalan tangan ini diibaratkan sebagai kotak pos yang berisi kata-kata, yang akan disalurkan atau diinformasikan ke temannya dengan meletakkan kepalan tangan kanannya ke kepalan tangan kiri teman sebelahnya(sebelah kanannya) secara bergiliran sampai batas waktu tertentu. Permainan ini berjalan dengan diiringi lagu kotak pos. Permainan ini berakhir dengan tebak kata sesuai tema yang yang disepakati sebelum permainan dimulai dan sesuai dengan huruf awalan yang disepakati selama permainan.
2.2 CARA PENGGUNAAN/ATURAN PERMAINAN KOTAK POS
Permainan kotak pos ini dapat dilakukan minimal 2 orang anak. Tetapi semakin banyak pesertanya semakin seru permainannya. Misalnya 10 anak. Dapat dilakukan dengan membuat lingkaran. Sebelum permainan ini dimulai, para pemain membuat kesepakatan untuk menentukan terlebih dahulu tema-tema atau jenis apa saja yang ingin dijadikan bahan tebak kata. Misalnya nama binatang . Selanjutnya menentukan siapa yang kalah dengan cara suit atau hom pimpa. Permainan dimulai dari yang kalah. Setelah ditentukan siapa yang kalah, saatnya pemain mengatur posisi duduk membentuk lingkaran dengan duduk bersila, dan posisi tangan berada di atas pahanya masing-masing. Tangan kanan berada dipaha kanan, begitu sebaliknya tangan kiri berada dipaha sebelah kiri. Posisi tangan mengepal dengan posisis tegak ke atas. Permainan pertama dimulai dari yang kalah dengan diiringi lagu kotak pos, selanjutnya bergiliran kearah teman kanannya dengan meletakkan kepalan tangan kanannya ke kepalan tangan kiri temannya.
Lagu: Kotak Pos belum diisi
Mari kita isi dengan isi-isian
Mbak oon minta huruf apa??????
Jika lagu sudah sampai bertanya minta huruf apa, maka kegiatan meletakkan kepalan tangan akan dihentikan sejenak sampai yang terakhir diletakkan kepalan tangan oleh temannya itu mengungkapkan huruf apa yang ia inginkan.
Jawab : Minta huruf K
Misalnya nama binatang berawalan huruf K.
Selanjutnya lagu berlanjut dengan melanjutkan giliran meletakkan tangan tersebut sampai lagu berhenti.
Lagu: Mbak oon minta huruf ( K )
Sebutkan apa saja???? Setelah lagu sudah sampai bertanya sebutkan apa saja, maka kegiatan meletakkan tangan ini sudah dihentikan. Dan yang terakhir menerima letakkan tangan oleh temannya itu harus menyebutkan jawabannya maksimal 1 secara bergiliran kearah kanan temannya.
Misalnya: kucing,kuda,dll
Jalannya permainan kotak pos ini semakin lama akan semakin sulit. Karena emain berikutnya berusaha untuk memikirkan kata lain, sehingga jawabannya nanti tidak sama dengan teman yang sudah menyebutkan. Dalam permainan ini tidak boleh menyebutkan jawaban/kata yang sudah diungkapkan temannya. Dan jawaban yang mereka ungkapkan harus sesuai dengan nama yang ditentukan sebelum permainan tadi dan juga harus masuk akal. Jika ada anak yang tidak dapat menyebutkan saat gilirannya, maka anak tersebut yang kalah dalam permainan ini dan harus keluar. Dan teman-teman lainnya harus segera lari. Sehingga anak inilah yang bertugas untuk mengejar temannya sampai ada salah satu temannya yang tertangkap. Jika sudah ada salah satu temannya yang tertangkap, permainan selesai. Anak-anak dapat mengulanginya lagi sampai mereka merasa cukup untuk bersenang-senang.
2.3 HUBUNGAN STIMULASI PERMAINAN KOTAK POS DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI
Selain nutrisi, anak membutuhkan stimulasi sejak dini terhadap perkembangan otaknya. Perkembangan ini berawal dari panca inderanya. Yang akan membuat anak kaya akan pengalaman. Kelak itu akan menjadi bekal bagi perkembangan sel-sel otaknya. Bisa dipastikan setiap orang tua mendambakan anak cerdas, secara emosi maupun intelektual. Memiliki anak cerdas ,dan mempunyai aspek-aspek perkembangan yang optimal, bukan suatu hal yang mustahil. Untuk itu, stimulasi orang tua harus selalu diberikan pada anak, agar apa yang didambakan orang tua tercapai. Karena pada dasarnya setiap anak memiliki kecerdasan otak.
Pada permainan tradisonal “Kotak Pos”, dapat membantu menstimulasi perkembangan anak dengan cukup optimal. Yaitu pada aspek bahasa, kognitif, fisik motorik, dan juga seni.
1. Pada aspek bahasa, indikator-indikator yang dapat dikembangkan yaitu :
Menirukan kembali 4-5 urutan kata .
Membedakan kata-kata yang mempunyai suku kata awal yang sama ( missal kera- kerbau) dan suku kata akhir yang sama (missal kera-kura-kura),dll.
Mengelompokkan kata yang sejenis.
Pada permainan ini, kegiatan yang dilakukan yaitu pada saat anak berfikir dan mengungkapkan jawaban dari tebak kata tersebut.
2. Pada aspek kognitif, indikator-indikator yang dapat dikembangkan yaitu:
Mengelompokkan benda dengan berbagai cara menurut cirri-ciri tertentu, missal : menurut warna, bentuk ukuran, jenis,dll
Menunjukkan dan mencari sebanyak-banyaknya benda, hewan, tanaman, yang mempunyai warna, bentuk, ukuran atau menurut cirri-ciri tertentu.
Pada permainan ini, kegiatan yang dilakukan yaitu pada saat anak berfikir untuk mengelompokkan kata/nama-nama berdasarkan huruf awalan dan tema yang ditentukan .
3. Pada aspek fisik motorik, indikator-indikator yang dapat dikembangkan yaitu:
Berlari dengan seimbang tanpa jatuh
Pada permainan ini, kegiatan yang dilakukan yaitu pada saat anak bergiliran meletakkan kepalan tangan kearah teman kanannya, dan pada saat kegiatan akhir yaitu saat kejar-kejaran dengan berlari.
4. Pada aspek seni, indikator-indikator yang dapat dikembangkan yaitu:
Mengekspresikan berbagai gerakan kepal, tangan atau kaki sesuai dengan irama music/ritmik dengan lentur
Pada permainan ini, kegiatan yang dilakukan yaitu pada saat anak bergiliran meletakkan kepalan tangan kearah teman kanannya sesuai dengan irama lagu kotak pos.
Selain pada aspek-aspek perkembangan anak, permainan kotak pos ini juga menstimulasi perkembangan kecerdasan jamak anak.
Yaitu pada:
1. Kecerdasan Linguistik (menstimulan otak bagian lobus broca dan wernic)
adalah kecerdasan yang melibatkan perkembangan bahasa anak.
Pada permainan ini, kegiatan yang dilakukan pada saat anak berfikir lancar melalui kata dari tebak kata tersebut dana anak mampu memahami aturan dan kata tersebut.
2. Kecerdasan Kinestetika (menstimulan otak besar sebagai pusat motorik kasar dan otak kecil sebagai pusat keseimbangan)
adalah kecerdasan yang melibatkan kemampuan mengontrol gerak, keseimbangan, ketangkasan dan keanggunan dalam bergerak
Pada permainan ini,kegiatan yang dilakukan pada saat kegiatan meningkatkan ketrampilan fisiknya saat berlari
3. Kecerdasan Musikal (menstimulan otak bagian lobus broca dan wernics)
adalah kecerdasan yang melibatkan kemampuan berfikir/ mencerna music, menggunakan music sebagai sarana komunikasi, da menginterpretasikan bentuk dan ide musical.
Pada permainan ini, kegiatan yang dilakukan pada saat anak berfikir melalui suara dan irama yaitu pada saat kegiatan permainan berlangsung dengan diiringi lagu kotak pos. Anak mengerti kapan waktunya untuk berhenti sejenak, dan kapan untuk melanjutkannya lagu tersebut.
4. Kecerdasan Naturalis (menstimulan seluruh bagian otak, tetapi lebih dominan pada otak bagian kanan karena anak benar-benar mendapatkan pengetahuan secara alami ) adalah kemampuan merasakan bentuk dan menghubungkan elemen-elemen yang ada di alam dan memiliki ketertarikan yang besar terhadap alam sekitar
Pada permainan ini, kegiatan yang dilakukan pada saat anak memahami dunia alamiah yaitu bermain di alam yang terbuka dan mampu berinteraksi dengan makhluk hidup lainnya
5. Kecerdasan Intrapersonal (menstimulan otak limbik sebagai pusat emosi)
adalah kecerdasan yang melibatkan kemampuan memahami diri sendiri dan mampu mengekspresikan perasaan dan pemikiran secara tepat
Pada permainan ini, kegiatan yang dilakukan pada saat anak memiliki kesadaran tinggi yang kritis/tinggi yaitu ketika dia menang atau kalah. Dan mampu menerima semuanya keputusan dengan bijaksana
6. Kecerdasan Interpersonal (menstimulan otak limbic sebagai pusat emosi)
adalah kecerdasan yang melibatkan memahami dan berkomunikasi dengan orang lain, melihat perbedaan orang lain dari segi suasana hati, tempramen dan motivasi.
Pada permainan ini, kegiatan yang dilakukan pada saat anak memiliki hubungan baik dengan orang lain/temannya
DAFTAR
PUSTAKA
Sumantri.2005.Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak
Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
www.
Google.com